Minggu, 14 Februari 2010

Etika Pernikahan


1.    Wasiat ibu kepada putrinya


Seorang ibu member wasiat kepada putrinya di hari pernikahannya. Inilah wasiatnya : wahai anakku! Jagalah kebersihan badanmu, karena badan yang bersih akan membuat wajah bersinar, dan semakin menguatkan badanmu untuk melaksanakan aktivitas. Suamimu juga akan bertambah sayang padamu, dan kamupun akan terhindar dari berbagai penyakit. Rajin-rajinlah mengerjakan pekerjaan rumah. Bila suamimu dating sambutlah dengan riang gembira. Cinta itu bersifat jasmani dan ruhnya adalah wajah yang berseri-seri.


2.    Wasiat bapak kepada putrinya

Wahai anakku ketahuilah :

·    Kebahagiaanmu itu tergantung kebahagiaan suamimu. Janganlah kau lari dari rumah suamimu apapun yang terjadi. Karena sekali kau kabur, maka akan diikuti kabur yang kedua ketiga dan seterusnya.

·    Taatilah suamimu, jangan sombong. Hindari cemburu buta, karena ia merupakan awal perceraian. Hindari pula mencela, karena ia menyebabkan kemarahan.

·    Jagalah kesehatan. Jangan berdandan yang berlebihan.

·    Pekerjaan di dalam rumah merupakan tugasmu sedangkan yang di luar rumah tugas suamimu.

·    Tatalah urusan rumah tanggamu dengan rapi, jangan sebarkan rahasia kepada siapapun.

·   Jangan membuka suratnya tanpa seizinnya, atau janganlah engkau terlalu ‘ngotot’ untuk mengetahui sesuatu yang suamimu tidak ingin memberitahukannya kepadamu.

·    Jagalah dirimu, jauhi hal-hal yang menyebabkan perbedaan pendapat dengannya. Dan janganlah engkau membiarkan orang lain mengetahui semua itu.

·    Jangan ganggu pikiran suamimu dengan masalah-masalah rumah yang sifatnya sepele.

·   Sewaktu-waktu saya akan mengunjungimu sebagai tanda perhatianku padamu. Jika kalian telah melakukan seperti yang saya harapkan, saya merasa bangga dan bahagia.

·    Renungkanlah nasehat ini bila perlu sebulan sekali dievaluasi. Pergilah dengan selamat. Dan aku titipkan kamu kepada Allah SWT.


3.    Nasehat seorang istri yang sudah berpengalaman untuk semua istri

·    Berusahalah tetap feminism, jangan meniru laki-laki (maskulin). Suami lebih suka istrinya berada di rumah seperti matahari tetap berada di langit tidak ditutupi oleh awan. Jangan memotong pembicaraan ketika suami berbicara. Jangan bicara keras.

·    Jika sebagai seorang istri engkau diberi anugerah berupa kecerdasan dan ilmu yang banyak, hendaknya engkau sembunyikan separo kecerdasan dan ilmumu di hadapan suami, supaya suami lebih menyayanginya.

·    Hendaklah engkau mengatur keuangan dengan baik. Memprioritaskan kebutuhan primer atas kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Jika istri-istri mengikuti nasehat-nasehat tersebut diatas, niscaya suami akan menghabiskan waktu luangnya di rumah bersama istri tercinta. Menjauhi café atau tempat-tempat hiburan lainnya yang membawa kerusakan.

 Sumber : Buku Seks Islami karangan Jasim Bin Muhammad Bin Muhalhil Al-Yasin

Tidak ada komentar: