Senin, 05 Desember 2011

Kisahku

Kehidupanku terasa berjalan sangat lancar dan terlihat seperti tanpa memiliki masalah sama sekali, namun apa yang sebenarnya terjadi dibalik pikiran ini adalah masalah yang sangat banyak.Berbagai masalah yang disembunyikan hanya demi membagikan kebahagiaan kepada orang-orang disekitar. Itu hanyalah warna warni dalam kehidupanku yang polos ini, memang kehidupan itu terkadang membutuhkan warna yang berbeda untuk menghiasinya sehingga menghasilkan kombinasi warna yang indah.
Masalah-masalah itu bagaikan perhiasan yang mempercantik tubuh wanita, hanyalah benda yang digunakan untuk mempercantik kehidupan ini. Perasaan marah, senang, sedih, sombong, sendiri, dan segala perasaan adalah solusi dalam menghadapi segala masalah dalam hidup ini.

Itu semua hanyalah basa-basi ceritaku yang terus berisikan kesakitan yang dirasakan.
Kehidupanku terasa sangat berwarna disaat aku merasakan perasaan cinta, namun apa yang ku rasakan diakhir hanyalah sebuah kesakitan.

Inilah awal kisah cintaku, awal ku memiliki seorang pacar hanyalah berawal dari kenalan lewat dunia maya dan ku jalaninya pun hanya sekedar seperti candaan semata. Tapi sesuatu yang tidak diduga ternyata terjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman dan berjalan tidak lama, hanya bertahan selama 6 bulan saja. Namun berbeda ceritanya dengan kisahku selanjutnya, walau perjalannya lebih singkat yang ini justru yang sampai sekarang membekas dalam hati.
Kisah cinta antara diriku dengan seseorang berinisial "SR". Kisah yang terjalin memanglah singkat hanya 3 bulan hubunganku dengannya bertahan, namun kenangan yang diberikan berlebih dari yang pertama. Perasaan penantian yang terus aku rasakan semenjak perpisahan antara diriku dengan dirinya masih terus ada sampai sekarang. Entah perasaan apakah ini, aku terus saja menunggu walau aku tahu diriku ini sudah tidak mungkin lagi untuk mmendapatkan dirinya lagi. Hati ini memang tak pernah bisa dibohongi walau hubunganku berakhir dengan kurang baik namun diriku tetap percaya dan terus mencintai dirinya.
Banyak orang berkata pada diriku bahwa aku ini bersikap konyol, pengorbanan yang takkan pernah mendapatkan hasil yang baik. Namun apa boleh buat, mungkin sekarang perasaanku untuk mengharap dan menantinya sudah tidak sebesar dulu, tapi aku ini akan selalu siap menerimanya dalam kondisi dirinya seperti apapun.
Kini harapanku memang sudah pupus kaena dirinya sekarang akan menikah dengan orang lain, tapi aku akan tetap tersenyum demi dirinya dan pasangannya. Demi kebahagiaannya aku rela menyembunyikan semua perasaan cemburu dan kesedihanku hanya demi cinta.